Hanya Karena Teh dan Permen.
Kita sedang berada di sebuah minimarket. Sudah menjadi kebiasaan setelah berjalan-jalan keliling kota, kamu selalu mengajakku ke sebuah minimarket dimana kita selalu membeli sesuatu untuk diminum diperjalanan pulang.
"Mau beli yang mana?" Kamu membuka salah satu lemari dingin yang disediakan oleh minimarket tersebut.
"Mau teh yang biasanya aja." Jawabku sambil tersenyum.
"Oke." Kamu mengambil 2 buah teh dan membawanya ke kasir.
Di depan kasir kamu menolehku sambil menunjuk permen kesukaanku, dan seketika membuatku kembali tersenyum.
"Mau ini?" Aku hanya mengangguk sebagai jawabannya.
Kamu mengambil 2 buah dan memberikannya pada kasir.
"Mau beli yang mana?" Kamu membuka salah satu lemari dingin yang disediakan oleh minimarket tersebut.
"Mau teh yang biasanya aja." Jawabku sambil tersenyum.
"Oke." Kamu mengambil 2 buah teh dan membawanya ke kasir.
Di depan kasir kamu menolehku sambil menunjuk permen kesukaanku, dan seketika membuatku kembali tersenyum.
"Mau ini?" Aku hanya mengangguk sebagai jawabannya.
Kamu mengambil 2 buah dan memberikannya pada kasir.
Setelah membayar, aku dan kamu kembali berjalan jalan sambil minum teh dan makan permen.
Kalau diingat-ingat, lucu rasanya. Hanya dengan teh dan permen saja bisa membuatku bahagia, apalagi ditambah kamu disebelahku sampai sekarang, pasti semakin membuat bahagia.
Bahkan sampai sekarang setelah kita sudah berpisah lama, teh dan permen yang sering kita beli, masih sering aku beli ketika aku pergi kemanapun.
Aku yang dulu enggak pernah suka sama teh, jadi suka gara-gara kamu.
Cuma gara-gara kamu, aku jadi mau.
Hanya karena teh dan permen, aku jadi ngerasa lebih dekat denganmu.
Mungkin, kalau bukan karenamu, aku enggak bakal mau minum teh sesering ini.
Terima kasih, kamu sudah mengenalkanku dengan sesuatu yang sederhana, dan anehnya aku suka.
Bahkan sampai sekarang setelah kita sudah berpisah lama, teh dan permen yang sering kita beli, masih sering aku beli ketika aku pergi kemanapun.
Aku yang dulu enggak pernah suka sama teh, jadi suka gara-gara kamu.
Cuma gara-gara kamu, aku jadi mau.
Hanya karena teh dan permen, aku jadi ngerasa lebih dekat denganmu.
Mungkin, kalau bukan karenamu, aku enggak bakal mau minum teh sesering ini.
Terima kasih, kamu sudah mengenalkanku dengan sesuatu yang sederhana, dan anehnya aku suka.
Komentar
Posting Komentar