Dia adalah Pacarku.
Hari ini dia berumur 27 tahun, tidak terlalu tua tapi rambutnya sudah mulai beruban.
Setiap aku tanya, "Kok kamu udah ubanan sih?" Dia pasti akan selalu jawab, "Soalnya kebanyakan mikir, makanya putih semua"
Dia adalah seorang gemini yang pemikir. Iya, perlu digaris bawahi bahwa dia adalah seorang GEMINI. Zodiak yang selalu dirumorkan sebagai orang yang redflag dan selalu jadi public enemy.
Hobbynya menonton bagaimana alam semesta terbentuk, teori-teori yang aku enggak ngerti sama sekali, sejarah-sejarah dunia, politik dan masih banyak hal lainnya. Oh, dia juga seorang WIBU.
Dia suka makan, bisa masak, marah-marah dijalan karena lihat orang yang naik motor, mobil, truk bahkan bis yang ngawur. Oh iya, dia lebih terbiasa beberes rumah daripada aku yang perempuan, HAHA.
Tiap aku nanya, "Kamu sayang aku gak?" dia akan konsisten jawab, "Sayang" ada jedanya, terus abis itu dilanjutin, "Banget." Tau kan gimana cewek yang suka banget ngasih pertanyaan yang sebenernya jawabannya tuh selalu sama?
Minusnya tuh, dia suka sebel kalo aku belum siap-siap ketika mau pergi, padahal nih ya, dia juga sering betul tidak tepat waktu pas mau pergi sama aku. Dasar memang.
Aku sama dia emang sudah sama sepakat untuk tidak terlalu mengumbar bagaimana kita berpacaran. Karena menurutku, aku dan dia sudah sama-sama dewasa dan tahu mana yang harus diperlihatkan dan tidak perlu untuk diperlihatkan. Dia juga tidak merasa keberatan dengan hal itu.
Sepanjang aku sama dia, banyak hal yang aku rasain. Tentu bahagia nomor satunya. Tapi aku juga pernah ngerasain yang namanya sebel, sedih, marah, capek, kecewa, bahkan bosan. Pernah juga hampir nyerah sama hubungan, tapi aku mikir lagi,
"Apa bisa aku dapat laki-laki yang baik kayak dia?"
Baik disini tuh bukan yang baik menurut orang awam. Menurutku, dia adalah salah satu laki-laki terbaik yang pernah aku kenal. Bahkan ketika pertama kali ketemu dia, dia melihat aku sebagai "Aku" bukan "Bagaimana tubuhku". Sejujurnya bagian yang aku paling benci pada saat itu adalah ketika laki-laki yang aku temui selalu lebih senang melihat bentuk tubuhku, bukan bagaimana pribadiku. Sangat amat menyakitkan kalau diingat lagi.
Sama dia, aku bisa jadi apapun yang aku mau. Aku bisa jadi jelek, bisa jadi gembel, jadi apa adanya dan dia akan selalu bilang kalo aku cantik. Apapun pakaian yang aku gunakan, bagaimanapun bentuk rambutku, dia tidak pernah mempermasalahkan.
Dia memang bukan pacar yang suka memberikanku bunga dan cokelat—ini juga tidak mungkin karena dia tau kalau aku tidak suka makanan manis, tapi dia bisa kasih semua hal yang aku butuhkan.
Dia suka membelikanku Kopi Kenangan, dia suka membelikanku kulit crispy Pok Pok, dia rela menembus hujan hanya karena aku butuh obat dan sedang tidak bisa keluar rumah, dia bahkan rela tidak tidur untuk membangunkanku. Sederhana, tapi enggak semua orang mampu dan mau. Dia tidak pernah berpikir panjang untuk membelikan apapun yang aku mau—dalam hal yang positif dan baik, ya tentunya.
Menurutku, dia juga bukan laki-laki yang romantis. Selain tidak pernah memberiku bunga dan cokelat, dia juga laki-laki yang realistis. Dia akan bilang "tidak" kalau memang tidak bisa atau tidak mampu. Dia tidak akan memaksakan suatu hal hanya untuk menyenangkan aku, dan itu salah satu yang aku suka dari dia. Walaupun kadang pasti akan ada rasa kecewa, tapi karena dia memberikan aku alasan yang jelas dan logis, yang jadinya membuatku jadi lebih mengerti akan keadaannya pada saat itu.
Ya, dia adalah pacarku.
Dia adalah pacarku yang tidak pernah bosan bilang "I Love You" setiap kali mau pamit pulang, setiap telfon, bahkan ketika lagi diam-diam menikmati aktivitas masing-masing.
Dia adalah pacarku yang tidak pernah marah ketika aku tidak memiliki pilihan mau makan apa dan dengan tidak bosannya dia akan memberiku banyak opsi makanan supaya aku bisa memilih dan tau mau makan apa hari ini.
Dia adalah pacarku yang suka bete kalo ada dikeramaian, karena dia kurang nyaman dengan hal itu—sebetulnya sama sih, makanya aku dan dia lebih suka tempat yang tidak terlalu mencolok.
Dia adalah pacarku yang bisa dengan sabar ngikutin aku dan nggak ngeluh waktu aku Gramedia cuma buat liat buku-buku terbaru.
Dia adalah pacarku yang akan selalu menjawab pertanyaan-pertanyaan randomku sesuai dengan apa yang ada dipikiranku.
Dia adalah pacarku, yang dulunya aku pikir wujud manusia seperti dia itu hanya 'khayalan' ternyata aku bisa mewujudkannya.
aku selalu bilang, jika masa depan adalah sebuah misteri, aku ingin salah satu dari misteri itu adalah kamu.
Sekali lagi, selamat merayakan harimu, sa! I love u, always.
Komentar
Posting Komentar